Penolakan pencalonan Ahmad Irham Taihi sebagai ketua PW IPA Sumut mencuat ; di nilai langgar aturan, etika dan moral .
MEDAN / antara news.id
Pencalonan Ahmad Irham Tajhi sebagai Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) Sumatera Utara (Sumut) menjelang Musyawarah Wilayah (Musywil) IPA ke-XIX yang dijadwalkan pada 20-21 Oktober 2025 di Asrama Haji Medan menuai kritik tajam dari sejumlah kader, terutama dari Ketua Pimpinan Daerah (PD) IPA se-Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua PD IPA Medan, M. Reza Abdillah, menyatakan bahwa pencalonan Ahmad Irham Tajhi tidak layak karena organisasi ini seharusnya dipimpin oleh kader tulen yang lahir dan besar di IPA secara utuh.
“Bagi kami, beliau adalah kader karbitan, bagaikan kutu loncat karena disinyalir pernah bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), khususnya Barisan Ansor Serbaguna (Banser), yang merupakan Badan Otonom dari Nahdlatul Ulama. Ini sangat memalukan bagi Ikatan Pelajar Al Washliyah,” ujar M. Reza Abdillah didampingi sejumlah Ketua PD IPA se-Sumatera Utara, Senin, 20 Oktober 2025.
Ketua PD IPA Asahan, Said Ibnu Rulian Ahmad, menambahkan bahwa yang bersangkutan memiliki rekam jejak yang kurang baik dalam berorganisasi. Ia menyebutkan bahwa Ahmad Irham Tajhi, saat menjabat sebagai Sekretaris PW IPA Sumut, pernah melakukan upaya pengambilalihan kepemimpinan (kudeta) terhadap PP IPA periode sebelumnya, yang berujung pada surat rekomendasi pemberhentian, meskipun akhirnya ia memilih mundur.
Senada dengan itu, Ketua PD IPA Tebing Tinggi, Rio Arbansyah, menegaskan bahwa alasan-alasan tersebut membuat Ahmad Irham Tajhi tidak layak untuk dipersilakan menjadi Ketua PW IPA Sumut secara aklamasi, meskipun ada sekelompok pihak yang berusaha meloloskan prosesnya di Muswil IPA Sumut ke-XIX yang dinilai sarat dengan ketidaknetralan dan dugaan pelanggaran aturan organisasi maupun administrasi.
Ketua PD IPA Simalungun, Ajie Apriansyah, meminta PP IPA untuk bersikap tegas mengevaluasi penyelenggaraan musyawarah dan pencalonan Ahmad Irham Tajhi. Ia khawatir jika ada pembiaran dari PP IPA, hal itu akan mengindikasikan adanya kepentingan tertentu.
“Kami secara tegas menolak pencalonan Ahmad Irham Tajhi sebagai Ketua PW IPA Sumut. Kami punya hak untuk bersikap dan menyatakan pendapat. Syarat rekomendasi 50% hanyalah siasat untuk menjegal kandidat lain dan upaya pembungkaman ini akan kami lawan,” tegas Ketua PD IPA Dairi, Ahmad Syahroni.
Ketua PD IPA Padang Lawas Utara, Parlun, berharap semua pihak mengambil peran dalam persoalan ini karena menyangkut masa depan dan marwah organisasi. Ia menekankan penolakan terhadap Ahmad Irham Tajhi sebagai Calon Ketua PW IPA Sumut yang terindikasi akan diaklamasikan karena figurnya dinilai bermasalah.
“Tidak mungkin kami bisa menerima mereka yang diduga eks kader Banser bahkan PMII dapat memimpin Ikatan Pelajar Al Washliyah Sumatera Utara dengan menabrak sejumlah aturan dan sarat kepentingan,” pungkasnya. (Red)