UMK pengerajin sendal dan sepatu mengeluhkan harga bahan baku melonjak

UMK pengerajin sendal dan sepatu mengeluhkan harga bahan baku melonjak

Spread the love

UMK pengerajin sendal dan sepatu mengeluhkan harga bahan baku melonjak

Medan / Antara news.id

diawal tahun 2025 ini dan mendekati bulan suci Ramadhan para pengusaha kecil menengah (UMKM) mengeluhkan harga bahan baku textile dan bahan baku untuk membuat sendal melonjak naik .

Hal ini yang dirasakan oleh sebagian pengrajin yang berada di jl Bromo Kota Medan terdampak akibat ditetapkan nya kenaikan pajak 12 persen .

Pemerintah menetapkan kenaikan pajak 12 persen imbasnya berdampak langsung kepada para pengusaha kecil menengah seperti yang ada di jl Bromo Kota Medan .

Akibat nya beberapa pengerajin berhenti memproduksi lagi di karenakan harga bahan mahal harga jual tetap di pasaran.

Pada saat di konfirmasi awak media salah seorang pengusaha di jl Bromo mengungkapkan “banyak bahan yang naik bukan 12 persen lagi bahkan 20 persen, kita tanya kepada pabrik ini akibat kenaikan pajak 12 itu” pungkasnya.

Hal serupa diungkapkan pengerajin serta owner pengrajin sepatu yaitu Bang Leo Wijaya,SE yang beralamat di jalan Seto Lorong sipirok yang memiliki anak tukang lebih dari 15 orang mengatakan

“Karna kenaikan pajak 12 persen sangat memberatkan pengusaha dan pengrajin tetapi banyak juga para konsumen yang tidak berbelanja dikarenakan bukan bahan sandang saja yang naik bahkan bahan pangan pun ikut naik , bagaimana lagi niat dari konsumen ingin berbelanja.
Sementara mereka juga harus mengutamakan bahan pakan mereka buat keluarga.

para pengerajin mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat atau daerah untuk bisa turun membantu, agar bisa sedikit meringankan masalah yang sedang dihadapi” tutur Leo Wijaya kepada awak media.

Untuk itu diharapkan kepada pemerintah khususnya Dinas Perindag ( Perindustrian dan Perdagangan) Kota Medan menyalurkan program program bantuan kepada para pengusaha dan pengrajin sepatu yang ada di Jl Bromo Kota Medan .

Adapun bentuk bantuan dan program yang disalurkan diharapkan bisa tersalurkan secara merata tidak tebang pilih seperti cerita yang selama ini beredar luas dikalangan para pengrajin dan pengusaha .

Yang mendapat kan bantuan hanya dari kalangan tertentu yang mempunyai hubungan dekat dengan orang dalam dan mau mengeluarkan sekian persen buat para pejabat terkait .

Seperti halnya bang Leo Wijaya SE yang sedari dulu belum pernah merasakan bentuk bantuan dan program dari pemerintah atau Dinas terkait .

Para pengrajin dan pengusaha mengharapkan ditahun ini pemerintah bisa mendukung dan memberikan bantuan agar para pengusaha dan pengrajin tidak menutup usaha mereka dan melakukan PHK ( Putus hubungan kerja) secara besar besaran .( Leo Wijaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *